Selasa, 20 Desember 2016

Tentang air minum dalam kemasan misalnya, orang ya kenalnya Aqua. Kalau ternyata yang tersedia hanya dari merek lain, maka untuk menyebutnya selalu ditambahi dengan kata Aqua. Contoh, air kemasan merek Jempol (bukan merek asli), maka penjualnya akan katakan, “Adanya yang Aqua Jempol”. Berikut ini ringkasan sejarah lima merek legendaris di Indonesia.
1. Aqua
Aqua diproduksi di Indonesia oleh PT Aqua Golden Missisipi Tbk sejak tahun 1973. Pendirinya adalah Tirto Utomo (1930-1994), warga asli Wonosobo. Pas sekali dengan namanya, Tirto, yang artinya air. Beliau mendirikan perusahaan yang bergerak pada pengolahan air minum kemasan. Sebelum memakai merek Aqua, minuman ini pernah bermerek Puritas, kependekan dari Pure Artesian Water. Karena dirasa sulit pengucapannya, akhirnya Puritas diganti menjadi Aqua.
Sepeninggal Pak Tirto, Aqua mulai mengalami persaingan ketat dengan munculnya perusahan-perusahaan lain. Pada akhirnya Lisa Tirto, istri Tirto Utomo, menjual saham kepemilikan PT Golden Missisipi Tbk kepada Danone, perusahaan Prancis, pada 9 September 1994. Selanjutnya terjadilah penggabungan yang melahirkan Group Danone. Pemasaran Aqua sudah merambah luar negeri. Sebagai pemain pertama di bidang minuman kemasan, Aqua menjadi merek air minum dalam kemasan dengan penjualan terbesar di Indonesia.
2. Supermi
Meskipun saat ini merek Supermi sudah tak sepopuler dulu, tapi tetap saja Supermi adalah mi instan pertama di Indonesia. Mi ini pertama kali diluncurkan oleh Sudono Salim pada tahun 1968. Dari tahun 1968-1980, Supermi diproduksi oleh PT Lima Satu Sankyu. Lalu hingga tahun 1990-an diproduksi oleh PT Supermi Indonesia. Selanjutnya diproduksi oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Sampai saat ini Supermi masih terus perang pasar dengan ketiga merek mi instan lain, yaitu mi Sedap, Sarimi, dan Indomie. Kalau dipikir-pikir, Indomie, Sarimi dan Supermi tak bisa dikatakan bersaing. Kan satu pabrik. Mugkin yang bersaing manajemen pemasarannya, ya?
3. Rinso
“Berani Kotor itu baik”, begitu slogan detergen satu ini. Detergen rinso saat ini adalah produk dari Unilever. Merek ini diciptakan oleh Robert s Hudson. Awalnya bermerek Hudson’s soap. Pada tahun 1908 merek Rinso dijual kepada Lever Brothers Company  yang kemudian terkenal dengan nama Unilever dan mulai diproduksi di Amerika Serikat pada tahun 1918.
Di Indonesia, Rinso masuk pada tahun 1970 dan merupakan detergen pertama. Maka tak heran jika semua yang berkaitan dengan sabun detergen, orang akan menyebutnya dengan kata Rinso. Ada Rinso Total, Rinso Bu Krim dan lain lain.
4. Sanyo
“Sanyo. Rajanya pompa air”, itulah slogan Sanyo. Di Indonesia, kata Sanyo identik dengan mesin pompa air. Entah itu mereknya apa, orang pasti bilang Sanyo. Pergi ke toko membeli pompa air, yang dikatakan ke pelayan tokonya pasti, “Saya mau beli sanyo.”
Sanyo terlanjur identik dengan pompa air, meski sebenarnya produk Sanyo meliputi elektronik rumah tangga, seperti pompa air, mesin cuci, setrika, dan lain-lain. Sanyo Electric CO,  didirikan oleh Toshio Lue pada 1 april 1949 di Moriguchi, Osaka, Jepang.
Perusahaan ini masuk ke Indonesia pada tahun 1970-an dan merupakan produsen elektronik rumah tangga dari Jepang yang pertama beroperasi di Indonesia. Tak heran jika mereknya menjadi merek generik, khusunya pompa air.
Berita terbaru yang dilansir tempo.co. Sanyo saat ini sudah diakuisisi oleh Heir Group, perusahaan elektronik asal China. Baru-baru ini Sanyo memperkenalkan merek terbarunya setelah akuisisi dengan nama AQUA Home Appliances. Loh, kok Aqua lagi?
5. Honda
Merek sepeda motor yang berslogan “The Power of Dream” ini juga pernah mengalamai masa sebagai merek generik. Semua sepeda motor, ya Honda. Soichiro Honda mendirikan Honda Motor Company Ltd. pada 24 September 1948. Sejak 1959 honda menjadi produsen sepeda motor terbesar di dunia.
Honda masuk pertama kali ke Indonesia pada tahun 1971 dengan berdirinya PT Federal Motor (sekarang Astra Honda Motor). Sepeda motor yang pertama kali dipasarkan di Indonesia adalah jenis S 90 atau terkenal dengan Honda Super 90.
Hingga saat ini Honda terus bersaing ketat dengan merek-merek lain terutama Yamaha dan Suzuki. Suzuki yang berdiri sejak 1909 masuk ke Indonesia dengan motor jenis A 100 dan FR 70 pada tahun 1970-an, sedangkan Yamaha yang berdiri tahun 1955 baru mendirikan anak perusahaannya, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing pada juli 1974.
Kalau kita perhatikan lagi, ternyata kelima merek legendaris tersebut rata-rata ada di Indonesia antara tahun 1968-1970 an.

sumber:
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

animasi blog
animasi blog

Popular Posts

Recent Posts

Categories

Unordered List

Pages

Diberdayakan oleh Blogger.